Sabtu, 25 Juni 2011

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS

Manajemen humas berarti melakukan aktivitas kehumasan dengan kaidah-kaidah manajemen. Menurut GR Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberr daya manusia dan sumber daya lainnya.

 
Disini maksudnya aktivitas humas harus dilaksanakan menggunakan prinsip-prinsip manajemen seperti dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi atau pengawasan.
Manajemen Humas dapat dilihat dari sisi struktural maksudnya adalah bagaimana posisi humas dalam sebuah struktur organisasi. Apakah dia berada pada top, midle, atau lower manajemen, atau berada pada posisi staf, atau malah tidak muncul dalam struktur.
Perspektif fungsional melihat humas sebagai sebuah fungsi yang tidak harus muncul dalam struktur tetapi fungsinya tetap berjalan dalam organisasi tersebut.
Perspektif prosesual melihat humas sebagai terdiri dari beberapa aktivitas yang merupakan tools kehumasan. Aktivitas humas tidak jarang juga melibatkan atau tersebar pada bagian/divisi lain.
v  Agen pers
v  Promosi
v  Publicitas
v  Hubungan publik
v  Riset
v  Grafis
v  Periklanan
v  Pemasaran
v  Merchandising

PR will only be useful to management as management wants it to be.
If management think PR is not important, it will occupy a small place in organization and it contribution will be small.
if management think PR is important , it will occupy an important place in organization and its contribution will be significant.
(Cutlip, Centre and Broom, 2000)
Meski baru menjadi hipotesa, pernyataan berikut patut untuk direnungkan: Semakin tinggi persepsi manajemen terhadap PR semakin tinggi PR difungsikan dalam organisasi. Semakin tinggi posisi PR dalam organisasi semakin besar akses PR terhadap 'power elite' => koalisi yang dominan.

Hasil Kajian di Inggris :

70 % responden yang diteliti bertanggung jawab langsung kepada CEO.
51 % bertanggung jawab kepada CEO, hanya 6 % yang duduk dalam tim management.
PR berada di jenjang ke-3 dalam organisasi dan hanya 20 % yang menganggap PR perlu ditempatkan di posisi yang lebih tinggi.

Hasil kajian di Australia :
Hanya sedikit organisasi di Australia yang menempatkan PR pada posisi korporat.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara harapan CEO dengan apa yang dilakukan oleh PRO mereka.
PR berpartisipasi dalam perencanaan strategis, tetapi mereka dianggap tidak memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk management.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar